Rabu, 21 Desember 2016

Sadar (?)

Aku baru sadar, aku belum pernah sekalipun mendengarmu berucap maaf ; Aku belum pernah melihatmu menyesal.
Aku belum pernah merasakan kamu yang berusaha menenangkan konflik, alih-alih kamu membebaninya dengan menegaskan siapa yang benar dan siapa yang salah ; alih-alih,kamu memberikan kriteria kepada beberapa orang dan bersabda bahwa kamu lebih baik daripada mereka. Lebih benar.
Benarkah?
Hanya selalu salahkukah?
Menjadi salahkukah? Atau aku tidak sebegitu pentingnya sehingga kau tidak perlu berepot-repot merasa menyesal, merasa mengerti?
Apa yang kamu mengerti?
Yang kamu tahu, kamu terluka hebat, dan harus membalaskan beban hatimu. Tidak peduli jika itu mengakibatkan beberapa oranglainnya merasa kesakitan.
Yang kamu tidak tahu, kamu tidak tahu apa-apa. Kamu bahkan tidak pernah memiliki niatan untuk mencari tahu apa-apa, bukan?
Aku bukan santa, apa yang kamu harapkan?
Kamupun bukan santa, tapi mengapa selalu bersikap tak punya dosa?

Aku hanya berpikir, teman-temanku, entah mereka titisan syaitan ataupun justru titipan ilahi; kata-kata mereka menjadi terasa semakin masuk akal untuk kuterima. Mereka semakin terdengar benar.

Junk,

Minggu, 18 Desember 2016

Absurd dan insecure

Jadi malem ini, Bella ngechat gue. Harusnya biasa aja, tapi yang bikin jadi agak nggak biasa adalah ucapan yang dia kirimkan. Well. Bella, adalah Monic tipe kedua, istilahnya kaya gitu. Dia orang yang secuek gue dalam menghadapi apapun, kecuali hal-hal yang emang menurutnya perlu perhatian lebih. Ceritanya besok gue mau balik ke kota orang, bukan hal yang istimewa karena sudah menjadi rutinitas. Nah terus gue heran karena Bella tumben-tumbenannya bilang gini,

.

.

Well. Kalau lo mengenal Bella dengan cukup lama, lo akan tahu bahwa itu bukan kata-kata yang sering dia ucapkan.
Jujur gue serem sih. Bukannya serem apa gitu ya, tapi kata orang, kalo ada sesuatu yang terjadi diluar kebiasaan, biasanya ada 'sesuatu' (eh anjir gue serem sendiri). Jadinya yaa.....gue takut. Karena dia ga biasa-biasanya ngomong gitu dan mana besok gue naik pesawat ya kan.... (ketok-ketok kayu amit amit).

So ya. Absurd. Gtu aja.

P.s. abaikan chat terakhir. Itu kehaluan tingkat khayangan.

Junk,

Jumat, 16 Desember 2016

Terkadang,

Kadang kita bisa bener-bener ngerasain sesuatu hal kalau hal tersebut udah ga sama kita lagi. Seseorang, kenangan, barang-barang memorable. Apapun itu.
Pernah nggak lo ada di satu tempat, sama orang-orang baru di kehidupan lo, dan ga peduli seasyik atau seheboh mereka disitu, rasanya beda sama ketika lo disitu sama orang-orang yang menurut lo spesial di hidup lo.

vibesnya, beda.

Dan ditengah-tAengah suara tawa yang mereka teriakan dan tawa lo sendiri yang lo ciptakan, lo akhirnya diam dan tanpa sadar terpikirkan, "Kalo ada si xxx sama vvv disini, bakalan asyik kali ya,"
Dan itu cuma bakal ada di pikiran doang karena sampai kapanpun, itu besar kemungkinan nggak bakal bisa kejadian lagi.

So many great people. So many memories. So little times.

Well. Actually. Postingan ini datang dari curhatan kangen dari wanda tengah malam kemaren.

Have you ever felt like you miss some people so much you can't do anything about it except texting them? While texting feels nothing without presence?

Sigh.

junk.

Selasa, 06 Desember 2016

****



"...Feelings for someone that become reminiscent of the freedom felt when driving at midnight when the streets are cold and hauntingly lonely, the time when there's too much self-awareness for my liking."

the time whhen I love you the most.

I miss you damn much everything seems like so bitter and painful.

xxx,

Sabtu, 03 Desember 2016

#13


Darling,

My love is vicious for you.
I’ve broken many hearts, including my own, because I refuse to settle for anything less than the exact shade of your soul.

It will be a color I can’t quite name, but somehow I’ll recognize it, like déjà vu has always been the story of how I’d find you.

It will be the color of falling asleep during a thunderstorm and waking up to the smell of firewood and sea salt.

It will be the color of the first days of spring, with my windows rolled down and adventure on the breeze.
It will be the color of hugging the people I love and hearing their voices after being away from them a while.

It will be the color of the backs of my eyelids, the one I see every time I blink and every time I dream; the one I will see eternally when my body fails and my soul leaves this earth.

So if I must, I’ll break their hearts and I’ll break mine. I will search until I finally come across the lovely hues of you.

And then I’ll paint my life with the shades of you so that the rest of the world might understand why you’re my favorite color.

— Z.M. , Letter #7 to you, wherever you are.